ARTIS KORES

Showing posts with label TIPS KESEHATAN. Show all posts
Showing posts with label TIPS KESEHATAN. Show all posts

Saturday, October 6, 2012

Indikator Kualitas Air Secara Bakteriologis

Pengukuran kualitas air bersih secara bakteriologis dilakukan denganmelihat keberadaan organisme golongan coli (koliform) sebagai indikator.Koliform total telah lama diakui sebagai indikator bakteriologi yang cocok berkenaan dengan kualitas air karena bakteri ini mudah dideteksi dalam air danmudah dikualifikasi. Walaupun hasil pemeriksaan bakteri coli tak dapat secaralangsung menunjukan adanya bakteri patogen, tetapi dapat memberi kesimpulanbahwa kehadiran bakteri coli dengan jumlah tertentu dalam air dapat digunakansebagai indikator adanya jasad pathogen 51Koliform tinja adalah bakteri Gram negatif tidak membentuk spora,tumbuh pada suasana aerobik atau fakultatif anaerob. Bakteri tersebut hidup diusus manusia dan hewan berdarah panas, sedangkan di air dapat tahan hidup padasuhu 20
C selama 1 minggu sampai dengan 1 bulan.
SumberAdanya koliform tinja dalam air adalah berasal dari kontaminasi tinjamanusia atau binatang. Bakteri koliform tinja umumnya terdapat dalam jumlahbesar di usus manusia dan binatang berdarah panas.
Pada penyediaan airyang tidak diolah, pencemaran tinja terjadi tergantung dari aliran airpermukaan atau adanya penyerapan limbah cair rumah tangga ke dalam lapisantanah. Pada air yang diolah, kontaminasi dapat terjadi karena disinfeksi yangtidak memadai atau tingginya kekeruhan air baku.2.
Kadar maksimum yang diperbolehkanIdealnya air bersih atau air minum tidak mengandung mikroorganismepatogen apapun, dan juga harus bebas dari bakteri yang memberi indikasipencemaran tinja. Parameter mikroorganisme adalah koliform total dankoliform tinja. Sebenarnya kedua parameter tersebut hanya berupa indikatorbagi berbagai mikroba yang dapat berupa parasit (protozoa, metazoa, tungau),bakteri patogen dan virus.
Berdasarkan Permenkes. No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, kadar maksimum yang diperbolehkanpada air bersih , MPN
(The Most Probable Number)
koliform adalah sebesar50/100 ml contoh air untuk air non perpipaan dan 10/100 ml contoh air untuk air perpipaan.Dampak terhadap kesehatanJika air terkontaminasi tinja yang mengandung mikroorganisme patogenmaka akan ada kemungkinan risiko terjadi penularan penyakit, seperti penyakitdiare, kolera, tipus, disentri,hepatitis.

Tuesday, May 15, 2012

Na'i : Penyakit Aneh di NTT


Bila anda pernah ke Sumba, atau daerah-daerah lain di Nusa Tenggara Timur, mungkin anda pernah mendengar, melihat, atau mengalami sendiri kejadian seseorang menderita sakit perut yang hebat, yang rasanya melilit-lilit, perut serasa diaduk-aduk, hingga dapat membuat penderitanya meraung-raung, bahkan menangis dan meronta-ronta seperti orang kesurupan. Dibawa ke dokter dan diberi obat tidak mengurangi rasa sakit ini, bahkan terkadang sakitnya semakin hebat. Sakit penderita baru mereda hanya setelah pusar di perut penderita disembur dengan campuran sirih pinang dan ludah oleh seseorang yang dipanggil secara khusus untuk mengobati penderita. Inilah fenomena yang oleh orang NTT dikenal sebagai “Kena Na’i” dan proses penyembuhan dengan ludah sirihnya dikenal dengan istilah “Puppe”.
Dari pengalaman pribadi dan informasi yang saya dapat dari orang-orang dekat yang sering berhubungan dengan fenomena ini, Na’i biasanya terdapat di daerah-daerah dimana di daerah tersebut ada komunitas suku Sabu (Sabu adalah sebuah pulau kecil di NTT yang terletak antara Pulau Sumba dan Rote). Saya sendiri belum pernah mendengar kalau Na’i juga dimiliki oleh suku-suku lain di NTT.
Berikut ini saya akan mencoba memberi sedikit pencerahan kepada teman-teman khususnya yang berasal dari luar daerah NTT mengenai fenomena Na’i ini.
Dari penjelasan seorang pria teman dekat ayah saya yang sering dimintai tolong untuk mengobati penderita, Na’i sebenarnya adalah sejenis ilmu klenik dari suku Sabu yang diwariskan secara turun temurun dalam keluarga mereka. Ilmu ini bertujuan melindungi diri dan keluarga mereka beserta propertinya (buah-buahan dan sayuran di kebun, bangunan rumah, dll) terhadap ancaman dari luar. Teman-teman dari Jawa mungkin akan menganggap ilmu ini sebagai ilmu “Santet”, namun dari pemahaman pribadi saya, Santet berbeda dengan Na’i. Na’i tidak dapat “diarahkan” dengan sengaja untuk menyerang seseorang. Ia hanya akan menyerang seseorang yang membuat pemilik ilmu Na’i ini merasa terancam. Pemahaman ini saya dapat dari analisis pengalaman pribadi saya yang pernah terkena Na’i di masa kecil. Saat itu saya memiliki kebiasaan konyol membuntuti orang hanya untuk menjejakkan telapak kaki saya ke jejak telapak kaki orang yang saya buntuti. Beberapa hari kemudian saya terkena dan baru sembuh setelah di-puppe oleh seorang tante yang dikenal oleh orang tua saya memiliki ilmu ini. Namun banyak juga yang meragukan hal ini, karena sering ada kejadian dimana seseorang terkena Na’i meskipun dirinya (menurut penilaian dirinya dan orang-orang dekatnya) tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekelilingnya (berperilaku berandalan, suka mencuri, atau sejenisnya).
Teman dekat ayah saya menceritakan pengalamannya mengapa sampai ia harus berguru ke seseorang hingga memperoleh ilmu Na’i ini. Menurutnya awal dari dirinya sampai berilmu Na’i disebabkan dirinya dan keluarganya (istri dan anak-anaknya) begitu seringnya terkena serangan Na’i yang membuatnya sangat kesal dan menderita, padahal ia tidak pernah menyusahkan atau mengancam orang lain. Ia berangkat ke sebuah daerah pelosok Sumba Timur menemui seseorang yang oleh kalangan masyarakat klenik terkenal sebagai sepuh untuk ilmu Na’i ini. Di sana ia diterima dengan baik dan diberi ilmu ini setelah sang sepuh mendengarkan alasan dirinya ingin berilmu Na’i. Namun ia telah diwanti-wanti oleh sang sepuh bahwa setelah memiliki ilmu ini ia wajib menolong orang lain yang terkena serangan Na’i. Ia juga diwanti-wanti beratnya penderitaan di awal-awal memiliki ilmu Na’i ini. Seluruh anggota keluarganya harus menderita serangan Na’i setiap hari selama lebih dari seminggu, dan setiap hari itu, ia harus melakukan puppe pada mereka satu persatu. Namun setelah penderitaan awal itu lewat, dirinya dan keluarganya aman dari serangan Na’i. Bahkan sejak pria ini dekat dekat keluarga kami, kami sekeluargapun tidak pernah terkena Na’i.
Na’i ada beberapa jenis, namun yang paling sering saya dengar adalah Na’i Ular dan Na’i Buaya. Tidak jelas mana yang lebih berbahaya, di masa kecil saya ingat pernah diberitahu bahwa Nai’ Buayalah yang paling berbahaya, kabarnya kalau dalam tempo tiga jam tidak di-puppe akan berakibat kematian. Namun berlakangan oleh teman ayah saya, saya diberitahu kalau yang tiga jam tidak di-puppe dapat berakibat fatal itu adalah Na’i Ular.
Gejala yang paling sering nampak adalah sakit perut melilit, namun sering juga berupa gejala lain seperti muntah-muntah, atau berak (mencret) terus menerus, seperti gejala disentri. Malah sering saya dengar ada yang keluhannya berupa sakit tulang disertai pembengkakan terutama di daerah persendian mirip penyakit rematik, yang biasa disebut dengan Na’i Tulang.
Na’i hanya bisa disembuhkan dengan puppe oleh pemilik ilmu Na’i tersebut, atau masih dalam lingkungan keluarga pemilik ilmu Na’i tersebut. Sering ada kejadian penderita tidak langsung sembuh setelah di-puppe, karena Na’i penderita ternyata bukan berasal dari orang yang melakukan puppe.
Saya tidak yakin ada dokter di Sumba yang percaya dengan hal-hal yang berbau klenik seperti ini, karena menurut saya, tidak mungkin seorang dokter mau ditertawakan karena percaya dengan hal-hal yang tidak ilmiah, meskipun saya sendiri sering mendengar cerita ada dokter-dokter tertentu yang percaya dengan hal ini dan menyarankan puppe untuk penyembuhan.
Demikian tulisan ini saya buat dengan tujuan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada teman-teman yang belum mengetahui tentang fenomena ini. Saya berharap teman-teman dari luar NTT jangan sampai takut untuk datang ke NTT, karena saya yakin, selama sikap kita kepada sesama adalah wajar dan tulus, Tuhan tidak akan membiarkan kita dicelakai orang. Saya pribadi bukan orang yang mudah percaya dengan hal-hal klenik, namun saya juga tidak mau menutup diri dari berbagai kemungkinan. Menurut pemahaman saya, adalah mungkin bahwa Tuhan membuka berbagai jalan kemungkinan penyelesaian terhadap berbagai masalah untuk mendekatkan kita dengan sesama.
Kepada teman-teman dan saudara-saudari yang memiliki pemahaman lebih baik mengenai Na’i ini mohon bisa mengoreksi atau menambahkan agar dapat menambah wawasan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Salam…

Sunday, April 22, 2012

mencegah kanker

Tips Hidup Sehat Alami Bugar Serta Bahagia

Tips Hidup Sehat Alami Bugar Serta Bahagia. dibawah ini mungkin bermanfaat bagi yang ingin dapat tips hidup sehat secara alami dan bugar terutama wanita biar bahagia coba deh tips hidup sehat yang merupakan saran dari banyak orang yang sudah merasakan kehidupan yang bahagia dengan melakukan beberapa tips untuk hidup sehat tersebut, nah pada kali ini tidak ada salahnya jika  sharing informasi kepada anda yang sudah dilakukan surveynya dan semoga bisa membantu anda dalam menjalankan hidup sehat yang jarang sekali dilakukan orang jaman sekarang, yuuuk ikuti beberapa langkah untuk Tips Hidup Sehat Alami Bugar Serta Bahagia.
tips hidup sehat
hidup sehat

seperti wanita terseksi yang selalu merawat kesehatan dari mengatasi keputihan, menghilangkan komedo serta tidak kalah ikutan menghilangkan ketombe, banyak sekali nantinya manfaat melakukan tips hidup sehat yang di sarankan untuk anda, apakah anda tahu juga manfaat bawang putih?? Belakang ini terutama di negara-neraga maju, sudah banyak orang yang menerapkan perilaku hidup sehat seiring dengan gerakan pencegahan kanker. Berikut ini langkah-langkah yang dianjurkan untuk mencegah timbulnya kanker dengan cara hidup sehat:
* Makan banyak sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian seperti tempe, tahu dan makanan yang banyak mengandung serat. Paling tidak satu atau dua kali sehari mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan.
* Hindari berat badan berlebihan atau kegemukan. Timbanglah berat badan 1 kali seminggu. Penelitian menunjukkan, akibat kegemukan, risiko terjadinya kanker lebih besar khususnya kanker payudara, rahim, usus besar, lambung, ginjal, serta kandung empedu.
* Kurangi terlalu banyak makanan gorengan dan juga yang mengandung protein dan lemak tinggi serta jeroan.
* Batasi makanan yang diolah dengan suhu tinggi dan lama atau dengan pengolahan tertentu yang dapat menimbulkan prokarsinogen seperti makanan yang diasinkan, diasap, dibakar, dipanggang sampai keluar arang (gosong) . Yang terbaik adalah makanan yang direbus.
* Hati-hati dengan penggunaaan pemanis buatan, pewarna makanan serta zat pengawet yang berlebihan. Makanan terbaik adalah makanan segar.
* Makanan dijaga kebersihannya, beraneka ragam, dan bebas dari zat cemaran lingkungan.
* Sebaiknya tidak berlebihan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan juga merokok
* Kegiatan fisik dengan olahraga secara teratur disertai kesehatan mental dan rohani merupakan bagian terpadu dalam upaya pencegahan penyakit kanker.