ARTIS KORES

Showing posts with label WISATA ALAM. Show all posts
Showing posts with label WISATA ALAM. Show all posts

Saturday, August 13, 2022

Cara cek IMEI iPhone resmi dengan mudah

Cara mengecek IMEI pada iPhone resmi dilakukan dengan mengetik *#06# kemudian akan muncul 15 angka nah itu adalah ini pada iPhone kita sebagai upaya pencegahan ponsel ilegal pemerintah telah menerapkan program pengendalian internasional mobile equipment identity atau email untuk perangkat handphone komputer genggam dan tablet
Ini adalah angka berjumlah 15 digit dengan kombinasi berbeda dan selalu menempel pada perangkat telekomunikasi
1. cara cek imei iPhone resmi melalui opsi pengaturan

Cek imei iPhone juga dapat dilakukan melalui opsi pengaturan pada ponsel berikut merupakan caranya
1.Buka pengaturan kemudian umum lalu ketuk mengenai
2 scroll ke bawah untuk menemukan IMEI dan iccid
3 untuk menyalin informasi nomor imei sentuh dan tahan lalu salin
4 untuk mengecek imei-nya kunjungi situs imei.Kemenperin.go.id
5 masukkan 15 angka atau IMEI yang kita sudah salin
6 maka di layar akan muncul keterangan IMEI terdaftar di database kemenperin jika email yang palsu maka akan muncul keterangan bahwa IMEI tidak terdaftar di database kemenperin

2. Cara cek imei iPhone resmi melalui finder dan iTunes

Cek imei iPhone resmi dapat dilakukan menggunakan fitur finder dan iTunes berikut merupakan caranya
1. Sambungkan iPhone ke komputer
2. Di Mac dengan macos catalina 10.15 atau versi lebih baru buka finder
3. Dimak dengan Mac s mozave atau versi lebih lama atau di PC buka iTunes
4. Temukan perangkat iPhone kita
5. Defender pastikan anda berada di tab umum
6. Dia iTunes clip tap ringkasan untuk melihat informasi
7. Untuk iPhone klik nomor telepon di bawah nama perangkat atau model perangkat untuk menemukan IMEI dan iccid
8. Untuk cek IMEI kunjungi situs imei.kemenperin.co.id
9. Masukkan 15 angka yang tertera kemudian akan muncul keterangan email terdaftar ataupun tidak terdaftar di database kemenperin
Jika terdaftar maka IMEI anda merupakan email resmi sebaliknya jika tidak terdaftar maka IMEI anda bukan IMEI resmi

3. Cara cek imei iPhone resmi melalui browser
Berikut cara cek i iPhone resmi
1. Buka alamat Apple ID. Apple.com di browser anda
2. Masuk dengan ID Apple yang Anda gunakan di perangkat anda
3. Pilih bagian perangkat untuk cek IMEI resmi
4. Pada layar akan muncul 15 angka salin angka tersebut kemudian kunjungi situs imei.kemenperin.co.id nah seperti yang tadi di layar akan muncul keterangan email terdaftar di database maupun tidak terdaftar

Itulah cara mengecek imei iPhone resmi ataupun tidak resmi semoga informasi ini bermanfaat
Terima kasih banyak salam sehat

Sunday, February 15, 2015

nusa tenggara timur

 yiiiiipppiiiiiiiiiii.........Akhirnya nulis lagi di blog....lama bgt nggak nulis n nyentuh ni blog....bertaon-taon ampe lupa......dari ane masih lajang smpai ane nikah sama mantan ane....hihihihi.. baru kali ini ane liat blog....kangen juga ternyata....untung msh bisa masuk n nulis di blog ini sob.....

aihhhhhhhh udah ah........

kita langsung aja ni sob kita bahas pulau kesukaan ane ini....sekarang ni ane tinggal di NTT tepatnya di kota waikabubak, masuknya sumba barat broo...akhir-akhir ini sumba barat waikabubak NTT lagi hot2nya ni di ibukota indonesia bahkan mancanegara.....terkenal keindahnya bro...alamnya yang masihhh soookilllllllllsssss....pecahhhh bro...sedikit curcol lagi bro....ane dah sekitar hapir 3tahunan di sumba tercinta brooo...tapi tiappp ane weekend masih aja kagum ama alamnya broo.....dimanjaiin bgt mata ane bro..kalian bro yang belum kesini bayangin aje....mau mandi ada kolam renang alam kaya nii foto dibawah....kan asik tu bro..pokoknya ngeri sokilll...nggak ada matinya...
ini tanah tercinta ane bro...tanah indah ditimur indonesia....tapi sedikit sayang bro..disini sdm kurang merata..banyak yang ane temui di kampungnya sumba ni bro masih agak tertinggal..kebetulan ane di NTT jadi guru bro..jadi ya tahu kwalitas anak-anak sumba...dan besar harapan saya bro...semoga ane bisa bermanfaat bagi mereka...
oh...iya kalian yang mau maen atau singgah di NTT bro...bisa saya bantu informasi mengenai transportnya dan penginapan...bahkan ane siap jadi pemandu....gratissss lhoooo.....ane tunggu broo.......
ini saya sedikit share keadaan disumba....laen kali saya share lagi mengenai hal-hal yang menarik dan lebih cetar lagi......


pantai NTT
NTT
yang  paling atas kolam renang alami weekuri.....sokilll mantebbbbss
yang kedua dan ketiga pantai marosi......keren juga brooo

Wednesday, August 8, 2012

Pantai Oro, Pantai Manangaaba, Pantai Karuni dan Pantai Letekonda

Sampai dengan 2 tahun lalu, Pantai Kita di Sumba Barat Daya terdiri dari Pantai Oro, Pantai Manangaaba, Pantai Karuni dan Pantai Letekonda yang total panjangnya sekitar 8 Km. Menurut ceritera orang Sumba “Pantai” adalah Pamali, sebuah daerah yang berbahaya dan tidak disukai mereka.
Bagaimanapun indahnya sebuah pantai karena alam, memerlukan orang orang yang visioner, berpengalaman dan mempunyai dana untuk merobahnya menjadi sebuah tempat yang menarik dan menyenangkan. Pantai Kita ini akan tetap sebagai pantai tempat galian C selamanya yang tidak indah bila tidak mendapat sentuhan pemikiran dan penanganan professional pengalaman.

Aloysius dan kawan kawan memiliki yang diperlukan oleh daerah itu, dan setelah berjumpa dengan pejabat dan masyarakat setempat Bupati, Wakil Bupati, Camat, Kepala Desa, Kepala Dusun dan seluruh masyarakat Loura Sumba Barat Daya yang sangat mendukung pembangunan daerah pantai itu menjadi daerah tujuan Pariwisata, maka payung pun bersambut.

Nama Aloysius tidak asing disana, karena Camat bernama Aloysius, dan Kepala Desa Karuni pun bernama Aloysius, rupanya Santo Aloysius sangat senang berada di sekitar Loura, “Pantai Kita” sebuah nama yang disetujui oleh seluruh masyarakat setempat sebagai nama tambahan terhadap Oro – Managaaba – Karuni dan Letekonda. “Pantai Kita” sangat gampang, sederhana dan mudah diingat, disamping memberikan kesan ramah tamah friendly kepada siapapun yang mengucapkannya. Bisa dipakai sebagai Tag line dalam promosi.

Setelah 2 tahun ini, saat ini Pantai Kita sudah menjadi omongan dan pembicaraan bukan saja di Sumba Barat Daya, namun sudah diintip oleh banyak usahawan dari berbagai kota di Indonesia. Pemerintah daerah sangat jeli melihat perkembangan ini dan memberikan dukungan penuh. Jalan menuju pantai mulai di Hot Mixed, diperlebar, Listrik sudah mulai dibangun dan air segera akan di lewatkan kesana.
Peletakan Batu Pertama “Pantai Kita” dilakukan oleh: Bapak Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Bapak Bupati Kornelius Kodi Mete, Bapak Uskup Edmund Woga, berarti secara alam nyata dan alam tidak nyata, Pantai Kita sudah direstui untuk dikembangkan. Dan intupun dilakukan pada tanggal yang tidak akan terulang lagi: 10-10-10.

Usul dari kawan kawan di akomodir oleh pemerintah daerah  dibawah komando Bupati Kornelius Kodi Mete maka infra struktur dibuat sedemikian rupa supaya tidak mengulangi kesalahan kesalahan di daerah lain seperti “Pantai Kuta” misalnya. Semua lot yang ada di Pantai ini panjangnya 200 meter dari bibir pantai dan dibelakang 200M ini dibuatkan jalan parallel dengan garis pantai, sehingga setiap property nantinya masuk dari belakang dan pantai bebas dari kepulan asap dan bunyi kendaraan bermotor.
Mengapa “Pantai Kita” akan menjadi sangat menarik ?
Pertama mudah dijangkau, hanya terbang sekitar 1 jam dari Ngurah Rai Airport, Bali. Kedua Airport Tambolaka di Sumba sudah mulai dikembangkan menjadi airport yang memadai dan bisa diperpanjang dan diperlebar menjadi sebuah International Airport. Ketiga Pelabuhan laut Waikelo sudah siap untuk menerima kapal kapal barang yang besar dan kapal kapal pesiar. Airport dan Pelabuhan laut ini hanya 20 – 30 menit saja dari Pantai Kita.

Karang laut masih hidup dan banyak ikan ikan hias disana, indah untuk snorkeling, seluruh masyarakat dan pemerintah harus menjaga pantai ini supaya tidak di BOM dan dirusak oleh mereka yang tidak bertanggung jawab, juga penggalian serta pencurian pasir supaya dihentikan. Semua kita harus melihat kedepan bersama, apabila Pantai Kita menjadi sebuah resorts unggulan maka berapa ribu tenaga kerja yang bisa diserap dengan upah yang memadai. Masyarakat Sumba yang memiliki tanah tanah pantai itu bisa ikut serta membangun dan mendorong kemajuan bersama. Jangan hanya ingin menjadi pekerja namun inginlah ikut menjadi pengusaha, walaupun pasti ada resiko.
Sumba Barat Daya dan Sumba umumnya masih berpenduduk sangat sedikit, pemerintah harus memikirkan sekolah dan pelatihan pelatihan supaya SDM Sumba bisa mengimbangi kemajuan yang akan diraih SBD, kalau tidak akan banyak pendatang dari luar ikut serta menyemarakkan daerah ini.
Memang kehadiran pendatang sangat diharapkan, karena kalau tidak, tidak ada yang akan membangun dan invest didaerah ini dan tanpa mereka tidak akan terjadi apa apapun di Pantai Kita. Dari sebab itu pembauran pendatang dan penduduk local harus saling hormat menghormati, dan harus berpikir dan membangun untuk kepentingan bersama.

Infra Struktur di Sumba Barat Daya:
Pemerintah Sumba Barat Daya sudah sangat mengerti bahwa hanya dengan Infra Struktur yang bagus saja yang akan mampu mengangkat derajat kehidupan di SBD secara significant. Dari sebab itu, Airport Tambolaka dan Pelabuhan Laut Waikelo adalah Kunci utama, diperbaiki dan dimodernisir dan dikelola oleh SDM professional.
Jalan-jalan dibuat lebar dengan gorong gorong yang mampu menampung limpahan air hujan, banyak jalan protocol yang baru sudah dibuat dengan lebar 30 meter, dan yang sempit sudah mulai diperlebar. Sangat gampang untuk membangun jalan disini karena dasar tanah sudah keras dibawah ada batu karang, dan karena  penduduk masih sedikit dan jarang, sangat memungkinkan untuk membuat jalan jalan baru.
Air sebetulnya ada banyak dibawah tanah namun batu batu sangat keras untuk dibor menjadi sumur dan cukup dalam serta mahal pembuatannya namun dengan technology, maka air perlu dikelola dan supaya mencukupi kebutuhan.
Ada banyak sumber sumber air yang banyak sekali seperti Waikelo Sawah, di desa Karuni, Loura dan banyak lainnya lagi, yang hanya diperlukan adalah sistim distribusinya sehingga bisa mencapai semua daerah yang dikembangkan termasuk Pantai Kita ini.
Listrik juga sudah mulai ditambah sedikit demi sedikit, dan ini memang hanya perlu investasi saja. Sejalan dengan pembangunan yang sangat pesat di SBD ini, kelistrikan tidak boleh kalah perkembangannya, karena tanpa listrik SBD tidak akan bisa cepat pembangunannya. Apapun yang kita akan lakukan untuk mengembangkan daerah dan kehidupan memerlukan listrik, baik daerah perkotaan, daerah industry, daerah pemukiman dan daerah kepariwisataan.
Pengaturan semua itu harus dimulai sejak dini sehingga semua masyarakat nantinya akan ikut menikmati hasil industry dan hasil pariwisata, karena Kepariwisataan memberikan trickle down effects yang luar biasa.

Tuesday, June 5, 2012

Pantai kerewee NTT

Sumba Barat (1): Pasir Putih, Gelombang dan Batu Kubur

View pantai Marosi sebelah kanan dan ombak dikejauhan


Pantai Kerewee di sebelah pantai Marosi
Bagi sebagian orang yang belum pernah menginjakkan kaki di Sumba, mendengar kata Sumba seperti mengingatkan pada daerah padang yang panas kering berdebu dengan kuda-kuda yang besar. Tapi tidak ketika anda mengunjungi Tambolaka, ibukota dari Kabupaten Sumba Barat. Daerah Sumba ini terletak di ketinggian sekitar 500 meter dpl, itu menurut perhitungan jam yang aku pakai. Dengan ketinggian seperti itu, Sumba Barat memiliki dataran dan perbukitan yang cukup hijau sepanjang tahun.

Namun tiga hari di Tambolaka nyaris menghabiskan hari dengan suasana kantor-hotel-jalan malam cari makan. Mendung nyaris tak pernah bergeser dari langit, rintik hujan sering lebih lama.  Dan itu masih ditambah lagi koneksi internet yang nyaris tidak bisa digunakan. 
Sebenarnya di belakang hotel Pelita yang aku tempati ada sebuah perkampungan adat yang bisa kudatangi tapi informasinya kalau musim hujan begini becek sekali karena kondisi tanahnya berlumpur.


Untung hari Minggu masih ada kesempatan jalan-jalan. Aku, Andri dan Aris yang menjadi guide lokal kami selama perjalanan. Peranakan Sabu-Rote dan terdampar di Sumba ini pula yang mengajak aku dan Andri mengunjungi Pantai Marosi. Pantai berpasir putih tentu saja, nyaris seluruh kawasan pantai di wilayah Sumba ini adalah pantai berpasir putih, tentu saja karena di Sumba tidak memiliki daerah gunung aktif.
Batu kubur di atas perbukitan Lamboya
Jam satu siang sesuai dengan janji, kami bertiga ditemani salah seorang staf di Sekretariat Daerah meluncur ke arah Lamboya. Kami sempat mampir di lapangan Lamboya yang sudah sepi. Acara Pasola (merupakan acara perang lempar tombak dengan menaiki kuda) sudah diadakan beberapa hari lalu di lapangan ini, tinggal dua lagi kegiatan Pasola yang tersisa, di Wanokaka dan Dhaura. Menurut agenda, hari Rabu depan ada acara Pasola di kampung adat Wanokaka padahal hari Selasa aku sudah harus balik ke Kupang. Belum keberuntungan, ungkap hatiku untuk mengurangi rasa kecewa.


Perbukitan hijau ini masih dipenuhi dengan sampah-sampah plastik baik bekas makanan dan minuman bekas penonton yang dibuang sembarangan. Kesadaran masyarakat tentang sampah masih kecil, masih perlu upaya lebih untuk membudayakan hidup bersih dan tidak membuang sampah sembarangan. Sayang, padahal kalau tidak ada sampah suasana tempat ini lumayan menyenangkan. Menurutku, tempat pertandingan Pasola yang paling bagus viewnya adalah disini karena di lapangan ini hanya rerumputan dan tidak ada bangunan lain, kubur batu hanya ada beberapa yang letaknya di gundukan atas pinggir lapangan.
Sekumpulan kerbau asyik berkubang tidak terganggu dengan kehadiran kami. Dari ujung lapangan tampak lautan yang ombaknya bergulung-gulung. Aris menunjuk beberapa pantai yang tampak di kejauhan.


Ombak dan hamparan pasir kehitaman di sepanjang pantai Kerewee
Karena ingin menikmati pantai Marosi sampai sore jadi kami memutuskan untuk mengunjungi dulu pantai Kerewee (baca: kerewe'i). Pantai Kerewee yang kami tuju rupanya pantai berpasir hitam walau warnanya tidak terlalu hitam. Mungkin di sini satu-satunya pantai yang berpasir hitam karena di deretan ini, pantai Nihiwatu, Nautil dan Marosi adalah pantai berpasir putih.
Dataran pasir kehitaman harus terhampar datar panjang sepanjang pantai. Tampak sebuah gugusan pulau karang kecil di sebelah kanan dan seperti sebuah bekas muara yang airnya telah kering. Waktu aku mendekati ternyata karang itu agak unik karena ternyata karang yang berlubang. Mendung di kejauhan pantai tampak garang menutup celah langit dari warna biru. Bener-bener waktu yang kurang tepat.


Pulau karang berlubang di pantai Kerewee
Suasana masih terasa tenang di sini, beberapa anak kecil datang membawa kelapa muda dan menawarkan kepada kami. Tentu saja penawaran yang sulit ditolak, untuk urusan tawar menawar maka Aris sangat bisa diandalkan. Dengan sigap, anak kecil ini memapaskan parangnya ke kelapa yang aku pesan. Wah kecil-kecil mereka sudah piwai memainkan parang. Tidak mengherankan, mengingat pasang seperti barang yang wajib mereka bawa tiap hari.


Beberapa pasangan tampak berdatangan di pantai ini selain juga ada rombongan namun suasana masih tidak ramai. Potensi pantai ini sekarang memang belum banyak dikenal, namun aku juga mendengar informasi yang masih kabur kalau ada beberapa investor yang berminat untuk membangun lokasi wisata dan peristirahatan di tempat ini seperti halnya lokasi Nihiwatu yang tidak jauh letaknya dari pantai Kerewee.
Hamparan pasir di sebelah kiri setelah muara pantai Marosi
Dari pantai ini kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Marosi tujuan awal kami. Ternyata letaknya tidak jauh dari pantai Kerewee, karena saat kami sampai ternyata anak-anak kecil yang menjual kelapa di pantai Kerewee kembali kami temui. Hamparan pasir putih di pantai Marosi memang panjang dan cukup lebar apalagi saat pantai tidak terlalu pasang tinggi. Karena letaknya di di daerah lepas pantai Selatan maka tidak heran jika ombak dipantai ini cukup besar walau pada musim-musim tenang sekalipun.
Karakter pantai yang pasti menarik kalangan wisaatawan mancanegara. Sepertinya pantai-pantai disini hanya tinggal menunggu investor untuk membuat kawasan pantai disini menjadi kawasan wisata kelas dunia. Nihiwatu telah membuktikan reputasinya sebagai tempat yang banyak orang terkesan dengannya.


Di sebelah kanan pantai Marosi terdapat sebuah gugusan karang dan muara yang airnya tidak dalam namun keras. Beberapa ratus meter dari muara itu adalah Sumba Nautil Resort. Ombak di kawasan sana memang terasa lebih kencang, tampak sekali karang-karang seperti tertutup kabut tipis akibat tempias ombak yang kencang. Jika di pantai Marosi ini ombak tidak terlalu keras karena beberapa ratus meter ke depan ada gugusan karang yang menjadi penghalang alami gelombang.


Kami pulang lebih awal dari rencana karena matahari tidak muncul seperti yang kami harapkan. Sumba masih tetap dengan mendungnya. Sebelum pulang Aris membagi-bagikan makanan yang kami bawa ke anak-anak karena tersisa banyak sekali. Acara bagi-bagi makanan cukup seru, ada saja akal Aris.
Besoknya, kami sempatkan mengunjungi kampung adat yang ada di kota Tambolaka yang merupakan kampung tertua dan menjadi pusat acara orang Loli yaitu kampung Weetabar dan kampung Tarung.

Monday, May 21, 2012

binanatu pantai di NTT

Tuesday, May 15, 2012

Na'i : Penyakit Aneh di NTT


Bila anda pernah ke Sumba, atau daerah-daerah lain di Nusa Tenggara Timur, mungkin anda pernah mendengar, melihat, atau mengalami sendiri kejadian seseorang menderita sakit perut yang hebat, yang rasanya melilit-lilit, perut serasa diaduk-aduk, hingga dapat membuat penderitanya meraung-raung, bahkan menangis dan meronta-ronta seperti orang kesurupan. Dibawa ke dokter dan diberi obat tidak mengurangi rasa sakit ini, bahkan terkadang sakitnya semakin hebat. Sakit penderita baru mereda hanya setelah pusar di perut penderita disembur dengan campuran sirih pinang dan ludah oleh seseorang yang dipanggil secara khusus untuk mengobati penderita. Inilah fenomena yang oleh orang NTT dikenal sebagai “Kena Na’i” dan proses penyembuhan dengan ludah sirihnya dikenal dengan istilah “Puppe”.
Dari pengalaman pribadi dan informasi yang saya dapat dari orang-orang dekat yang sering berhubungan dengan fenomena ini, Na’i biasanya terdapat di daerah-daerah dimana di daerah tersebut ada komunitas suku Sabu (Sabu adalah sebuah pulau kecil di NTT yang terletak antara Pulau Sumba dan Rote). Saya sendiri belum pernah mendengar kalau Na’i juga dimiliki oleh suku-suku lain di NTT.
Berikut ini saya akan mencoba memberi sedikit pencerahan kepada teman-teman khususnya yang berasal dari luar daerah NTT mengenai fenomena Na’i ini.
Dari penjelasan seorang pria teman dekat ayah saya yang sering dimintai tolong untuk mengobati penderita, Na’i sebenarnya adalah sejenis ilmu klenik dari suku Sabu yang diwariskan secara turun temurun dalam keluarga mereka. Ilmu ini bertujuan melindungi diri dan keluarga mereka beserta propertinya (buah-buahan dan sayuran di kebun, bangunan rumah, dll) terhadap ancaman dari luar. Teman-teman dari Jawa mungkin akan menganggap ilmu ini sebagai ilmu “Santet”, namun dari pemahaman pribadi saya, Santet berbeda dengan Na’i. Na’i tidak dapat “diarahkan” dengan sengaja untuk menyerang seseorang. Ia hanya akan menyerang seseorang yang membuat pemilik ilmu Na’i ini merasa terancam. Pemahaman ini saya dapat dari analisis pengalaman pribadi saya yang pernah terkena Na’i di masa kecil. Saat itu saya memiliki kebiasaan konyol membuntuti orang hanya untuk menjejakkan telapak kaki saya ke jejak telapak kaki orang yang saya buntuti. Beberapa hari kemudian saya terkena dan baru sembuh setelah di-puppe oleh seorang tante yang dikenal oleh orang tua saya memiliki ilmu ini. Namun banyak juga yang meragukan hal ini, karena sering ada kejadian dimana seseorang terkena Na’i meskipun dirinya (menurut penilaian dirinya dan orang-orang dekatnya) tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekelilingnya (berperilaku berandalan, suka mencuri, atau sejenisnya).
Teman dekat ayah saya menceritakan pengalamannya mengapa sampai ia harus berguru ke seseorang hingga memperoleh ilmu Na’i ini. Menurutnya awal dari dirinya sampai berilmu Na’i disebabkan dirinya dan keluarganya (istri dan anak-anaknya) begitu seringnya terkena serangan Na’i yang membuatnya sangat kesal dan menderita, padahal ia tidak pernah menyusahkan atau mengancam orang lain. Ia berangkat ke sebuah daerah pelosok Sumba Timur menemui seseorang yang oleh kalangan masyarakat klenik terkenal sebagai sepuh untuk ilmu Na’i ini. Di sana ia diterima dengan baik dan diberi ilmu ini setelah sang sepuh mendengarkan alasan dirinya ingin berilmu Na’i. Namun ia telah diwanti-wanti oleh sang sepuh bahwa setelah memiliki ilmu ini ia wajib menolong orang lain yang terkena serangan Na’i. Ia juga diwanti-wanti beratnya penderitaan di awal-awal memiliki ilmu Na’i ini. Seluruh anggota keluarganya harus menderita serangan Na’i setiap hari selama lebih dari seminggu, dan setiap hari itu, ia harus melakukan puppe pada mereka satu persatu. Namun setelah penderitaan awal itu lewat, dirinya dan keluarganya aman dari serangan Na’i. Bahkan sejak pria ini dekat dekat keluarga kami, kami sekeluargapun tidak pernah terkena Na’i.
Na’i ada beberapa jenis, namun yang paling sering saya dengar adalah Na’i Ular dan Na’i Buaya. Tidak jelas mana yang lebih berbahaya, di masa kecil saya ingat pernah diberitahu bahwa Nai’ Buayalah yang paling berbahaya, kabarnya kalau dalam tempo tiga jam tidak di-puppe akan berakibat kematian. Namun berlakangan oleh teman ayah saya, saya diberitahu kalau yang tiga jam tidak di-puppe dapat berakibat fatal itu adalah Na’i Ular.
Gejala yang paling sering nampak adalah sakit perut melilit, namun sering juga berupa gejala lain seperti muntah-muntah, atau berak (mencret) terus menerus, seperti gejala disentri. Malah sering saya dengar ada yang keluhannya berupa sakit tulang disertai pembengkakan terutama di daerah persendian mirip penyakit rematik, yang biasa disebut dengan Na’i Tulang.
Na’i hanya bisa disembuhkan dengan puppe oleh pemilik ilmu Na’i tersebut, atau masih dalam lingkungan keluarga pemilik ilmu Na’i tersebut. Sering ada kejadian penderita tidak langsung sembuh setelah di-puppe, karena Na’i penderita ternyata bukan berasal dari orang yang melakukan puppe.
Saya tidak yakin ada dokter di Sumba yang percaya dengan hal-hal yang berbau klenik seperti ini, karena menurut saya, tidak mungkin seorang dokter mau ditertawakan karena percaya dengan hal-hal yang tidak ilmiah, meskipun saya sendiri sering mendengar cerita ada dokter-dokter tertentu yang percaya dengan hal ini dan menyarankan puppe untuk penyembuhan.
Demikian tulisan ini saya buat dengan tujuan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada teman-teman yang belum mengetahui tentang fenomena ini. Saya berharap teman-teman dari luar NTT jangan sampai takut untuk datang ke NTT, karena saya yakin, selama sikap kita kepada sesama adalah wajar dan tulus, Tuhan tidak akan membiarkan kita dicelakai orang. Saya pribadi bukan orang yang mudah percaya dengan hal-hal klenik, namun saya juga tidak mau menutup diri dari berbagai kemungkinan. Menurut pemahaman saya, adalah mungkin bahwa Tuhan membuka berbagai jalan kemungkinan penyelesaian terhadap berbagai masalah untuk mendekatkan kita dengan sesama.
Kepada teman-teman dan saudara-saudari yang memiliki pemahaman lebih baik mengenai Na’i ini mohon bisa mengoreksi atau menambahkan agar dapat menambah wawasan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Salam…

Monday, May 7, 2012

Potensi Alam di NTT

GAMBARAN POTENSI DAN PELUANG USAHA PER SEKTOR
Berikut ini gambaran umum tentang sebaran potensi dan peluang usaha yang masih layak untuk dikembangkan berdasarkan komoditi yang ada, yaitu :
A. Sektor Perkebunan :

1. Tanaman Kelapa
:
Luas lahan yang tersedia adalah 154.232,37 Ha : Luas lahan yang Belem diusahakan (disiapkan untuk pihak investor adalah 50.386,67 Ha) untuk pengembangan dan tersedia lokasi di 16 Kabupaten / Kota se-NTT, dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memadai. Tanah merupakan milik rakyat
2. Tanaman Jambu Mete :
Luas lahan potensi sebesar 134.997,27 Ha : Luas lahan yang Belum diusahakan /
dikembangkan oleh investor sebesar 73.821,37 Ha dengan lokasi tersebar di 16 Kabupaten / Kota se-NTT dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memadai, status tanah milik rakyat
3. Tanaman Kopi :
Luas lahan untuk pengembangan tanaman kopi di NTT seluas 64.300,21 Ha, sedangkan lahan yang belum diusahakan atau yang dipersiapkan kepada pihak investor seluas 23.804,37 Ha dan tersebar di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sumba Barat dan Kabupaten Ende. Sarana dan Prasarana cukup tersedia, status tanah milik rakyat
4. Tanaman Kakao :
Luas lahan tersedia seluas 37.883,02 Ha, sedangkan lahan yang masih tersedia bagi pengembangan tanaman Kakao seluas 15.280,57 Ha tersedia di Kabupaten Kupang, Belu, Ngada, Manggarai, Sumba Barat dan Flores Timur, dengan dukungan sarana sampai dengan desa-desa
5. Tanaman Kemiri :
Lahan yang terdiri bagi pengembangan tanaman kemiri seluas 74.972,92 Ha sedangkan lahan yang diusahakan / tersedia untuk investor 39.936,23 Ha dan tersedia 16 Kabupaten / Kota se-NTT. Sarana dan prasarana penunjang cukup tersedia sampai ke desa-desa, status tanah milik rakyat
6. Tanaman Cengkeh :
Lahan yang tersedia bagi pengembangan tanaman cengkeh seluas 11.579,81 Ha, sedangkan lahan yang Belem diusahakan / disiapkan kepada investor seluas 5.106,35 Ha lokasi tersedia di Kabupaten Ngada, Manggarai, Ende, Sikka
7. Perkebunan Vanili :
Lahan yang tersedia untuk pengembangan tanaman vanili adalah 4.239 Ha, tanaman yang belum menghasilkan seluas 2.473,72 Ha, sedangkan status tanah adalah milik masyarakat dan tersebar di Kabupaten Manggarai, Ngada, Sikka, Sumba Barat dan Kupang.
8. Tanaman Jarak :
Lahan yang tersdia adalah 3.424 lahan / lokasi yang belum diusahakan adalah 119,20 Ha status kepemilikan tanah adalah tanah masyarakat dan tersebar di 16 Kabupaten / Kota se- Nusa Tenggara Timur

B. Sektor Perternakan :
Sejarah telah menujukan bahwa Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan ternak besar (Sapi, Kerbau dan Kuda, Kambing serta Babi). Lahan masih cukup tersdia di Kabupaten TTS, Manggarai, Ngada, TTU, Sumba Barat, Sumba Timur dan Kabupaten Kupang. Status tanah adalah milik masyarakat.

C. Sektor Kehutanan :
Salah satu potensi kehutanan yang sedang dikembangkan di Nusa Tenggara Timur adalah Kutu Lak, Kutu Lak merupakan potensi komoditi utama prop NTT yang sekarang ini terus dikembangkan dan tersebar di Kabupaten Kupang, Alor, Sumba Timur, Sumba Barat, TTS, Flores Timur, Ngada, Rote Ndao dengan status kepimilikan tanah adalah milik rakyat.
D. Sektor Pertambangan :

1. Bahan Galian Golongan A (Strategis) yang berpotensi:
I.  Batubara terdapat di Desa Wangka, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada
II. Nikel Terdapat di Pegunungan Kongkong, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, 5 Km sebelah barat Menamas dan 3 Km sebelah barat Batikolas Kecamatan Miamafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pantai Utara Abot, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu
III. Timah terdapat di daerah Toring, Kecamatan Riung. Poma, Kecamatan Bawae, Wolotuli dan W. Pola, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada


2. Bahan Galian Golongan B (Vital) yang berpotensi:
I. Emas
II. Mangan
III. Pasir Besi
IV. Tembaga
V. Timbal

Kerajinan di NTT

KERAJINAN TANGAN DI NTT

KAYU :

kayu-kotakkapur.jpg
KOTAK KAPUR
kayu-patung01.jpg
ANEKA PATUNG
kayu-patungkuda.jpg
PATUNG KUDA
kayu-pintu.jpg
ANEKA PINTU
kayu-sendok.jpg
SENDOK
kayu-tas.jpg
TAS

TULANG dan GADING :

tulang-kotakkapur.jpg
KOTAK KAPUR
tulang-pisau.jpg
PISAU
gading-perhiasan.jpg
PERHIASAN

UANG LOGAM :

coin-sabuk.jpg
SABUK 1
coin-sabuk2.jpg
SABUK 2
coin-tas.jpg
TAS

SENJATA :

senjata-pedang1.jpg
PEDANG 1
senjata-pedang2.jpg
PEDANG 2
senjata-pistol.jpg
PISTOL

KERAMIK dan MOKO :

keramik-gucicina.jpg
GUCI CINA
keramik-piringcina.jpg
PIRING CINA
moko-moko.jpg

Kebudayaan Suku Asli di NTT

Wisata Budaya

Mengawali wisata budaya di bumi Marapu Sumba Barat anda akan mendapatkan masyarakat yang mendiami perkampungan-perkampungan adat yang dikelilingi pagar-pagar batu yang tersusun rapih di atas puncak-puncak bukit. Fenomena tersebut erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat purba yang diwarnai dengan pertikaian antar suku.
Perjalanan wisata menelusuri perkampungan adat, Anda akan menyaksikan kemegahan kuburan Batu Megalitik. Kepercayaan Marapu menyakini bahwa rumah dan kuburan batu adalah simbol kehidupan dan kematian. Lokasi perkampungan adat dapat dijumpai di semua kecamatan.

PasolaPasola adalah salah satu bentuk ritual budaya kebanggaan masyarakat Sumba Barat.
Pada saat pelaksanaan Pasola, kedua kubu yang berlawanan secara adat dengan cara menunggang kuda sambil yang sedang berlari kencang mengejar dan melempari lawan dengan sebatang kayu / tombak. Keberhasilannya ditandai dengan tetesan darah yang mengalir dari tubuh lawan. Apabila ada kecelakaan dalam pertandingan tersebut maka tidak ada sangsinya. Pasola digelar secara ketat sekali dalam setahun di bulan Pebruari berawal dari Kodi, Lamboya, Gaura dan kemudian berakhir di Wanokaka pada bulan Maret.

Wulla PoduWulla Podu disebut juga dengan Bulan Pemali merupakan suatu ritual budaya yang sangaat misterius, unik, dan menarik. Ritual Wulla Podu yang digelar secara ketat dan sakral selama bulan Nopember setiap tahun berawal dari kemah suci di kampung Tarung yang disebut dengan Uma Rowa Uma Kalada. Pelaksanaan Wulla Podu ditandaai pula dengan adanya larangan-larangan tidak boleh meratapi orang mati, tidak boleh membunyikan bunyi-bunyian dan tidak boleh menyelenggarakan pesta. Pada puncak penyelenggaraan ritual Wulla Podu di tandai pula dengan digelarnya atraksi kesenian dan berbagai permainan rakyat. Lokasi pelaksanaan Wulla Podu yakni di kampung Tarung yang terletak di tengah kota Waikabubak dan Kampung Bondo Maroto kurang lebih 30 menit kearah Utara kota Waikabubak.

Bijalungu HiupaanaBijalungu Hiupaana merupakan nama sebuah gua alam yang terletak di Desa Taramanu, Kecamatan Wanokaka sekitar 18 km dari kota Waikabubak. Setiap tahun, tepatnya pada bulan Januari di tempat ini digelar event Bijalungu Hiupaana yaitu upacara sakral marapu yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, pemurnianan diri, memprediksi hasil panen yang akan datang serta untuk mempersiapkan alat-alat pertanian. Upacara ini di rayakan dengan mempersembahkan makanan dan minuman berupa hewaan kerbau, babi, dan ayam seraya melantunkan nyanyian, tarian dan kalimat-kalimat magis marapu.

Purunga Taliang MarapuPurunga Taliang Marapu merupakan ritual budaya yang bernuansa sakral. Ritual budaya ini diselenggarakan sekali dalam setahun dalam bentuk doa dan persembahan kepada dewa Marapu. Ritual ini diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus memprediksi hasil panen yang akan datang. Dalam pelaksanaan upacara ini digelar pula aneka tarian, aneka nyanyaian yang berisikan petuah / wejangan. Wilayah pelaksanaannya pada desa Umbu Pabal, kecamatan Katikutana sekitar 38 km dari ibukota Waikabubak. Berlangsung selama 4 hari pada minggu pertama bulan Oktober.

Tarian daerah SumbaHampir disemua kecamatan mempunyai tarian daerah antara lain Kataga, Woleka, Gaza, Nego, Dokale, Elang, dll.

Danau Kelimutu

WISATA ALAM
Danau Kelimutu - Danau Tiga Warna di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur
Perjalanan kali ini mengujungi Danau Kelimutu - Danau Tiga Warna di pulau flores, propinsi nusa Tenggara Timur. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3 hari, ini merupakan perjalan singkat saya ke daerah flores.
Danau tiga warna - Danau Kalimutu merupakan salah satu keajaiban alam yang sangat unik. Masing - masing danau mempunyai warna tersendiri yang berbeda-beda dan uniknya warna air danau tersebut berubah-ubah.
Pada waktu Kelimutu mulai dikenal oleh masyarakat luas, warna danaunya adalah merah, biru dan putih, kemudian mengalami berubahan dari waktu ke waktu. Menurut informasi dari Taman National Kelimutu bahwa danau tersebut sudah mengalami 12 kali berubahan warna dalam waktu 25 tahun ini.
Tentu saja tidak hanya danau tiga warna saja, saya juga mengunjungi obyek wisata lainnya, seperti pantai waiara di maumere, meseum di Ledlero yang banyak menyimpan peninggal masa pra-sejarah dan sejarah Flores serta Nusa Tenggara Timur pada umumnya.
Saya juga mengujungi desa Sikka, sebuah desa yang terletak sekitar 15 km dari kota mamure. Desa ini merupakan pusat kerajinan tenun "Ikat" maumere atau kabupaten Sikka.
Dalam perjalanan ke Danau Kelimutu mengunjungi desa tertional suku Lio dengan rumah adatnya yang masih tradtional denagn beratapkan ialalang. Saya juga menikmati pemandangan alam pulau Flores yang indah - indah dan menakjubkan.